Jumat, 30 November 2012

Ketahanan Nasional



Tugas makalah pkn
ketahanan nasional



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOGqpmIfNdUmeutXDFukOiHyPSTUqN7mvXPESId9qP5Y-1H4sHAU7Ic7qpcMDk8WdEAX9Kiu6roe8Pjzhof8M6E13xzE-1ez1XjaqiTm6FB_JHpdfPleCnGAKvD0P4quuDAomCrkYlpuwY/s300/Emblem-Gunadarma-University.png

Hendrawan saputra
58412354
1ia17
Teknik informatika
Universitas gunadarma
2012
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah Nya sehingga penulisdapat menyelesaikan makalah Ketahanan Nasional.
Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas pendidikan kewarganegaraan, sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan oleh dosen pengajar. Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat menjadi warga Negara yang bertanggung jawab dalam kehidupan bernegara. Serta memahami mengenai sistem-sistem ketahanan nasional dan apasaja bentuk ketahanan nasional sehingga bersama-sama menjaga dan mentaati peraturan yangtelah di terapkan dalam ketahanan nasional. Sehingga Negara Indonesia menjadi satu ketahanan yang solid.menjadi bangsa yang bersatu berdaulat adil dan makmur. dengan sistem pertahanan yang teratur dan kuat.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan para pembaca nya,mohon maaf apabila terdapat kekurangan penyusunan makalah ini.


       



Jakarta, April 2012

                                                                                                                                                        Hormat saya


DAFTAR ISI


JUDUL ………………………………………………………………………….……..………………… I
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………..…………………. II
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..………………… III
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………………...…………1

1.1 LATAR BELAKANG    MASALAH..………………………………………….………….… 1
1.2 LANDASAN KETAHAN SOSIAL…...………………………………………………..……..1
1.3 ASAS KETAHANAN SOSIAL…….…………………………………………………...….. . 2
1.4 SIFAT KETAHANAN SOSIAL………………………………………………………...…….2
1.5 KONSULTASI DAN KERJASAMA……………………………………………….………...3

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 PEMBAHASAN UMUM KETAHANAN NASIONAL DALAM LINGKUNGAN HIDUP..3
 2.2 PERMASALAHAN ENERGI DI INDONESIA……………………………………………..5
2.2.3 KEBIJAKAN ENERGI……………………………………………………………….…… 6
2.3.2 MINYAK BUMI……………………………………………………………………………7
2.3.3 BATUBARA…………………………………………………………………………..…… 8
2.4 KEDUDUKAN FUNGSI KETAHANAN NASIONAL…………………………………...…9
2.5 KETAHANAN NASIONAL DAN KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL……………..10
BAB III PENUTUP................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….………………12




     BAB I
PENDAHULUAN

1.1                        Latar Belakang Masalah
            Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang dating dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
           Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dam merata, rohaniah, dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam







1.2 Landasan Ketahanan Nasional
1. Pancasila Landasan Idiil
2. UUD 1945 Landasan Konstitusional
3. Wawasan Nusantara Landasan Konseptual


1.3                        Asas-asas Ketahanan nasional

Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang disadari nilai-nilai yang tersusunberlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalahsebagai berikut (lemhanmas,2000:99-11) :

a.     asas kesejahteraan dan keamanan Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.

b. Asas komprehensif/menyeluruh terpadu Artinya, ketahanan nasioanal mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.

c. Asas kekeluargaan Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.








1.4 Sifat Ketahanan Nasional

 a. Mandiri

          Percaya kepada kemampuan dan kekuatan diri sendiri, keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian merupakan syarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.



b. Dinamis

         Ketahanan nasional dapat meningkat atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strateginya. Hal ini sesuai dengan hakekat dan pengertian bahwa yang ada di dunia ini selalu berubah dan perubahan itu sendiri senantiasa berubah pula. Upaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan kemasa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang baik.
      c. Wibawa
              Keberhasilan pembinaan nasional secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia berarti makin tinggi daya tangkap yang dimiliki bangsa dan Negara Indonesia.

          1.5 Konsultasi dan kerjasama
    Konsultasi dan kerjasama berarti tidak mengutamakan sifat konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih bersikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.


               BAB II
                                                     PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan Umum Ketahanan Nasional Dalam Lingkungan Hidup
       Ketahanan nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi kehidupan bangsayang biasanya kita namakan aspek social kehidupan, meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi,Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam, yaitu Geografi, Penduduk danKekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasioanal seluruh segi kehidupanbangsa dinamakan Astra Gatra, terdiri dari Panca Gatra (social) dan Tri Gatra (Alam).Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk memberikan peranannya dalam perwujudanKesejahteraan dan Keamanan.
        Salah satu pengaruh yang dapat mengancam ketahanan nasional yaitu kekayaan alamseperti sumber daya energi. Bila kita mencermati kelangkaan energi yang terjadi saat inidapat menjadi sebuah ancaman yang serius bagi Negara kesatuan republik Indonesia di masayang akan datang. Dikatakan demikian karena hal tersebut akan dapat mengganggu jalannyapembangunan Nasional yang berkelanjutan dan pada akhirnya nanti mengancam ketahanannasional.Sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945, tujuanpembangunan Nasional adalah: Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpahdarah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikutserta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dankeadilan.
 Keamanan nasional yang mendukung suasana kondusif dalam mewujudkan tujuanpembangunan nasional sangat diperlukan, dimana sistem keamanan nasional meliputikeamanan individu,kebebasan,jiwa dan harta individu dan keluarganya; keamanan publikyang berkaitan dengan pemeliharaan keamanan penyelenggaraan pemerintahNegara,pelayanan dan pengayoman terhadap rakyat dan masyarakat; keamanan internal yangmenyangkut pemeliharaan keamanan dalam negeri meliputi seluruh perikehidupan rakyat,masyarakat, bangsa dan Negara; pertahanan nasional yang meliputi pemeliharaan keamanankemerdekaan bangsa, kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara dan keamanan vitalnational interest pada umumnya.
       Pada masa akhir pemerintahan presiden Suharto Mei 1998 dimana stabilitas politik danekonomi di dalam negeri yang sempat terganggu yang di akibatkan antara lain karena kasuskelangkaan BBM (Bahan bakar minyak),mungkin dapat terulang kembali kepada masapemerintahan SBY dengan diperlihatkan tanda-tanda berupa kecemasan para pelaku ekonomiakan prospek perekonomian Indonesia di masa yang akan datang akibat naiknya hargaminyak dunia; kepastian penanganan kasus-kasus hukum; kondisi politik dan keamanandalam Negara; sehingga mulai munculnya keraguan sebagian masyarakat terhadap kinerjalembaga-lembaga pemerintahan atau kemampuan pemerintah SBY mengantisipasi kondisiyang ada ini.
        Hal lain yang perlu juga mendapat perhatian dalam mewujudkan tujuan pembangunanNasional adalah Lingkungan hidup. Dalam era globalisasi dan pengalaman buruk yangterjadi seperti “efek rumah kaca” akibat pembakaran yang melepaskan karbon dioksida(CO2)menipisnya lapisan ozon akibat gas CFC (clorofluorocarbon) yang terlepas ke udara,terlepasnya logam berat pada penambangan emas, dan ion-ion menyebabkan kita harus lebihsadar akan resiko yang membbahayakan kelangsungan kehidupan di bumi ini. Lebih-lebihlagi,kecepatan berlangsungnya perubahan dalam penggunaan sumber daya meninggalkansedikit waktu untuk mengantisipasi dan mencegah dampak yang tidak diharapkan.
2.2 Permasalahan Energi Di Indonesia meliputi:
2.2.1 Kebutuhan dan penyediaan energy listrik.
       Menurut data yang diberikan pada rapat Panitia Teknis Sumber Daya Energi (PTE) ke 323, kapasitas sistem penyediaan energi listrik masih selalu lebih rendah dari daya yang dibutuhkan. Dari Neraca Daya sistem Kelistrikan Indonesia terlihat bahwa beda antara daya yang dibutuhkan dan kapasitas sistem penyedia daya selalu bertambah besar.Kondisi ini merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber energi yang ada.Neraca Daya Sistem Kelistrikan Indonesia.
2.2.2. Tantangan penyediaan sumber energi listrik.
        Upaya untuk memenuhi kebutuhan energi menurut Kuntoro Mangkusubroto mempunyai sekurang-kurangnya 6 tantangan berat, yaitu:
1. Memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat. Pembangunan yang cepat dan dengan jumlah peduduk yang banyak, membutuhkan dukungan energi baik untuk kegiatan industri, transportasi, rumah tangga,maupun kegiatan lainnya. Di lain pihak cadangan sumber daya energi di Indonesia adalah terbatas.
2. Maslah kesenjangan.Pembangunan juga memberikan danpak negative yaitu masalah kesenjangan khusunya antara kawasan barat dan timur serta antara desa dan kota yang belum teratasi sampai saat ini.
3. Meningkatkan efisiensi energi, intensitas pemakaian energi masih relative tinggi di bandingkan dengan Negara ASEAN, apalagi dengan negara-negara maju. Intensitas energy yang tinggi ini menunjukan bahwa kita masih memakai terlalu banyak energi untuk menghasilkan sejumlah tertentu produksi di banding dengan Negara tetangga kita.
4. Meningkatkan kualitas SDM.Kualitas sumber daya manusia Indonesia relatif masih rendah. Dari segi kemampuan menembus pasar internasional SDM kita menduduki urutan ke-37, untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pada urutan ke-45.
5. Pendanaan. Ketersediaan dana kita, khususnya pemerintah sangat terbatas, sedangkan kebutuhan dana untuk sarana penyediaan energi meliputi produksi, pengolahan, penyaluran dan distribusi memerlukan dana besar dan teknologi yang maju.
6. Mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pembangunan energi yang berwawasan lingkungan memerlukan dukungan teknologi yang handaal dan memerlukan biaya yang tinggi.

 2.2.3 Kebijakan Energi.
       Ada 5 kebijakan utama yang perlu ditempuh dalam pelaksanaan pembangunan energi, sebagaiberikut:
1. Diversifikasi energi diarahkan untuk penganekaragaman pemanfaatan energi baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan untuk mencapai optimasi penyediaan energi nasional dan mengurangi laju pengrusakan sumber daya hidrokarbon.
2. Intensifikasi energi. Kegiatan pencarian sumber energi dilaksanakan dengan berkesinambungan melalui kegiatan survey dan eksplorasi sumber-sumber energi diutamakan untuk meningkatkan cadangan sumber energi, terutama minyak bumi, gas bumi dan batubara.
3. Prinsip konservasi diterapakan pada seluruh tahap pemanfaatan mulai dari pemanfaatan sumber daya energi samapai pada pemanfaatan akhir.
4. Harga energi sacara bertahap dan terancam diarahkan untuk makin tertuju kepada pembetukan harga yang mengikuti mekanisme pasar sesuai dengan nilai ekonominya.
5. Pemanfaatan energi bersih lingkungan di beri prioritas dengan mengutamakan energi yang memproduksi pencemar paling rendah, namun layak secara teknis dan ekonomis
2.3 Potensi Sumber Energi Alternatif
2.3.1 Energi Fosil
      Sumber daya energi di Indonesia yang penting dan mempunyai peran strategis adalah minyak bumi, gas bumi dan batubara. Pada hakekatnya tiga sumber daya alam ini adalah sumber daya fosil yang sangat berharga bagi pembangunan nasional, yang mempunyai fungsi sebagai sumber energi dan bahan baku industri dalam negeri serta sebagai sumber devisa Negara.
     2.3.2 Minyak Bumi
Sifat-sifat penting dari minyak bumi serta turunannya adalah
1. Nilai pembakaran yang dinyatakan dalam satuan kilojoule per liter;
2. Bobot jenis yaitu kerapatan cairan tersebut dibagi dengan kerapatan air pada 60 oF (15,6 oC);
3. Titik nyala dari suatu cairan bahan bakar adalah temperatur minimum fluida pada waktu uap yang keluar dari permukaan fluida langsung akan menyala.
4. Titik lumer daari satu produk minyak bumi adalah temperatur terendah pada mana suatu minyak atau produk minyak akan mengalir dii bawah kondisi standar.
 Beberapa persoalan yang muncul pada waktu pembakaran bahan bakar minyak adalah:
1. Abu yang dihasilkan walaupun sangat sedikit sulit membuangnya;
2. Beberapa minyak mentah mempunyai sulfur yang cukup tinggi dan proses pembungannya mahal;
3. Unsur vanadium yang menyebabkan korosi yang cepat dari bahan-bahan ferrous.
  2.3.3 Gas Bumi/Alam
      Gas alam merupakan salah satu bahan bakar fosil yang terperangkap dalam lapisan batu kapur diatas reservoir minyak bumi.Gas alam mempunyai nilai pembakaran gravimetrik 55.800 kj/kilogram dan nilai pembakaran volumentrik 37.00 kj/m3.
Gas alam mempunyai kelebihan dibanding dengan minyak
1. Merupakan bahan paling mudah terbakar dan bercampur dengan udara secara baik,
2. Dapat terbakar secara bersih dengan sedikit abu,
3. Mudah transportasinya. Kekurangannya adalah sulit untuk menyimpan sejumlah besar energi dalam bentuk gas alam. Pemanfaatan gas alam selama ini sebagian besar untuk energi yang berorientasi ekspor. Pemanfaatan di dalam negeri sebagai bahan bakar dan sekaligus sebagai bahan baku industri yang mempunyai nilai tambah yang tinggi ini perlu di dorong agar dicapai nilai pemanfaatan yang optimal.
    
      2.3.4 Batubara
 Sifat-sifat penting dari batubara adalah:
1.     Kadar sulfur.

      Sulfur adalah salah satu elemen pembakaran dalam batubara dan menghasilkan energi.Hasil pembakaran yakni CO2 adalah bahan polutan utama bagi atmosfir;

1. Karakteristik pembakaran harus disesuaikan dengan sistem pembakarannya;

2. Daya tahan terhadap cuaca yang merupakan suatu ukuran tentang kemampuan batubara tetap berada dalam keadaan terbuka terhadap unsur-unsur lingkungan tanpa mengalami pecah- pecah yang berlebiha;

3. Indeks dapat digerinda khusus untuk sistem-sistem tenaga yang menggunakan serbuk batubara;

4. Temperatur pelunakan abu yang merupakan temperatur dimana abu menjadi sangat plastis,beberapa derjat di bawah titik lebur abu;

5. Nilai pembakaran menunjukan jumlah energi kimia yang terdapat dalam suatu massa atau volume bakar.

Beberapa persoalan yang muncul pada waktu pembakaran batubara adalah:

1. Gas CO2 yang dapat menyebabkan penurunan kualitas udara

2. Abu yang terlepas ke udara jumlahnya lebih besar dari minyak dan gas.

     Sebagian besar batubara ditambang secara terbuka, sedang di lain pihak lahan untuk kepentingan lainnya(pertanian, kehutanan, pemukiman, dan lain-lain). Semakin meningkat kepentingan sehingga memerlukan penataan ruang yang baik, karena bila tidak dapat menimbulkan masalah tumpang tindih penggunaan lahan.


1.     Energi Baru

     Energi baru adalah energi yang pada umumnya sumber daya non fosil yang dapat diperbaharui atau di kelola dengan baik maka sumber dayanya tidak akan habis. Sumber energi yang termasuk baru adalah energi angin, energi surya dan energi samudera.

2.4 Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut :

a). Kedudukan :

       Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.

b). Fungsi :

      Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.
2.5 Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupannasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuanmengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untukmenjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuanganmencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
Ø Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
Ø Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
Ø Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
Ø Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
Ø Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
Ø Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
 


 BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
     Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri daribanyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankandaerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasionalkita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti :Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan WawasanNusantara sebagai landasan visional, bukan hanya menjaga ketahan sosial secara peermerintahankita harus nya juga menjaga ketahan sosial baik dari sisi lingkungan hidup maupun kekayaanalam yang terdapat di Indonesia,jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.



Daftar pustaka

Lemhamnas.2001.Pendidikan kewarganegaraan.jakarta PT.Gramedia Pustaka Utama
Joeniarto,1996 Sejarah ketatanegaraan republik Indonesia.Jakarta:Bumi Aksara
Budimansyah,Dasim.2002.Model pembelajaran Kewarganegaraan.Bandung:PT. Genesindo
Yudhistira 2004.Pendidikan kewarganegaraan.
PT. TigaSerangkai Pustaka Mandiri.2004